Terbang selama 82 jam 37 menit, Zephyr tenaga surya buatan Inggris telah memecahkan rekor dunia untuk penerbangan pesawat tak berawak (UAV = Unmanned Aerial Vihicle). Rekor ini sebelumnya dipegang oleh Global Hawk dengan catatan jam terbang 30 jam 24 menit pada 2001, dan begitu juga dalam percobaan terakhir yang dipegang oleh Zephyr yang bertahan selama 54 jam pada tahun lalu.
Bukan saja memecahkan rekor, pesawat tak berawak UAV ini juga jauh lebih ringan dan lebih kecil diban-dingkan Global Hawk, serta tidak memerlukan landasan pacu untuk lepas landas dan mendarat. Namun rekor tersebut tidak resmi karena tidak semua kriteria penerbangan sesuai dengan ketentuan WASF atau World Air Sports Federation (Federasi Olah Raga Udara Dunia). Pe-nerbangan tersebut malahan dipergunakan untuk merelay sinyal-sinyal radio dari bumi.
Pengembangan Zephyr adalah bagian dari program gabungan kemampuan unjuk kebolehan teknologi antara MoD atau Ministry of Defence (Kementerian Pertahanan) dan DoD atau Department of Defence (Departemen Pertahanan) Amerika Serikat, hal ini merupakan kolaborasi untuk kali pertama antara kedua lembaga pemerintahan ini dalam unjuk kebolehan daya tahan terbang tinggi UAV.
Andrew Baird, Direktur Pusat Pertahanan Teknologi dan Inovasi dari Lembaga Pertahanan Kementerian Kerajaan Inggris mengatakan, "Lembaga Pertahanan Kementerian Kerajaan Inggris sangat gembira dengan keberhasilan uji coba yang mana menunjukkan potensi kemampuan dari Zephyr. Keberhasilan ini juga telah memperkuat kerja sama tertutup antara Kerajaan Inggris dan Amerika Serikat yang berpedoman pada teknologi ini."
Pesawat tersebut diluncurkan dari U.S. Army’s Yuma Proving Ground di Arizona. Sesudah itu pesawat tersebut bertahan di udara mulai 28 sampai 31 Juli tahun ini. Selanjutnya pengendalian pesawat dilakukan lewat satelit, tetapi sebagian besar dikendalikan secara otomatis oleh pesawatnya sendiri.
Pesawat itu sendiri adalah sebuah pesawat kelas ringan yang dibuat dari struktur serat karbon, beratnya 30 kg dengan bentang sayap 60 kaki. Dapat mencapai kecepatan 70 mph pada ketinggi-an 60.000 kaki. Sayapnya dilapisi dengan susunan kristal silikon yang dapat membangkitkan tenaga bagi baterai Lithium Sulfur yang dipergunakan sebagai tenaga pesawat di malam hari.
UAV mempunyai banyak aplikasi. Beberapa di antaranya dipergunakan untuk memonitor perubahan lingkungan di seluruh dunia, dan lainnya lagi digunakan di Irak dan Afghanistan oleh pasukan Inggris dan Amerika.
Simon Bennett, Direktur utama QinetiQ’s Applied Technologies mengatakan, "Selain menetapkan rekor baru walaupun secara tidak resmi, percobaan tersebut adalah sebuah langkah menuju kemampuan Zephyr untuk dapat bergabung membantu setiap saat dalam waktu yang nyata mengawasi medan pertempuran secara terus menerus dan berkomunikasi dengan pasukan di medan pertempuran untuk menganalisa peluang kemenangan yang dapat diperoleh paling dini."
UAV adalah alternatif yang lebih murah untuk satelit pengawas udara dan sebagai stasiun relai komunikasi yang efisien. Qinetiq bermaksud melengkapi sistem operasinya secara penuh dalam waktu 2 tahun bagi Lembaga Menteri Pertahanan dan Depatemen Pertahanan Amerika Serikat. (Mickey Lam/The Epoch Times Inggris/pls)
(Sumber : Erabaru.or.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar