Selasa, Oktober 21, 2008

Bagaimana Proses Terciptanya Galaksi?

Foto yang dirilis oleh NASA/ESA Teleskop Luar Angkasa Hubble menunjukkan galaksi raksasa NGC 1275 yang aktif. Foto diambil pada 21 Agustus 2008. (NASA/ESA VIA GETTY IMAGES)

Astronom telah menemukan beberapa galaksi raksasa dalam proses penyatuan 4 milliar tahun yang lalu. Penemuan ini dimungkinkan dengan menggabungkan kekuatan dari teleskop terbaik di Bumi dan teleskop luar angkasa, dan hal ini dapat secara unik mendukung teori bagaimana terbentuknya galaksi.

Bagaimana galaksi terbentuk? Jawaban yang umum adalah dengan memakai model “hierarchical formation”, yaitu suatu proses selangkah demi selangkah dimana galaksi yang kecil bergabung membentuk galaksi yang besar. Seseorang dapat berpikir tentang cara ini dengan membayangkan bagaimana aliran air bergabung membentuk sungai, dan bagaimana sungai ini bergabung lagi dan membentuk sungai yang lebih besar lagi. Model teoritikal ini meramalkan bahwa galaksi raksasa tumbuh lewat banyaknya penggabungan selama masa hidupnya. Namun bagaimana nanti ketika pertumbuhannya berhenti? Kapan suatu galaksi yang paling besar mendapatkan massa yang terbanyak?

Untuk menjawab pertanyaan ini, para astronom mempelajari galaksi raksasa di dalam gugusan, sama dengan kota kosmologikal yang memenuhi galaksi. “Meski galaksi paling terang dalam gugusan yang tumbuh kokoh dalam miliaran tahun terakhir tetap diperdebatkan, pengamatan kami menunjukkan hal itu terjadi saat ini, galaksi itu meningkatkan massanya jadi 50% lebih besar,” tutur kepala peneliti, Kim-Vy Tran dari University of Zurich, Swiss.

Para astronom memakai suatu sekumpulan instrumen besar dari teleskop dan alat-alat, termasuk ESO Very Large Telescope (VLT) dan Hubble Space Telescope, untuk mempelajari dalam detail yang luar biasa terhadap galaksi yang terletak 4 milliar tahun cahaya itu. Galaksi ini terletak didalam suatu system yang luar biasa, yaitu gabungan dari 4 kelompok galaksi yang menjadi satu gugusan.

Secara terpisah, tim juga mengambil foto dengan VIMOS dan spektrumnya dengan FORS2, kedua instrumen itu melekat pada VLT. Dari pengamatan ini dan pengamatan lainnya, para astronom dapat mengidentifikasikan total 198 galaksi yang merupakan milik keempat kelompok ini.

Galaksi yang paling terang di setiap kelompok berisi antara 100 hingga 1000 milliar bintang, suatu jumlah yang dapat dibandingkan dengan kebanyakan galaksi raksasa lain di dalam gugusan.

“Yang merupakan kejutan adalah di dalam 3 dari 4 kelompok ini, galaksi yang paling terang ini juga memiliki pasangan terang yang lain. Pasangan galaksi ini adalah sistem gabungan,” tutur Tran.

Galaksi terterang pada setiap kelompok ini bisa disusun dalam suatu urutan yang akan menunjukkan bagaimana galaksi yang terang terus tumbuh pada sekitar 5 milliar tahun yang lalu. Kelihatannya selama periode “kanibalisme galaksi” baru-baru ini, galaksi paling terang ini menjadi sedikitnya 50% lebih besar.

Penemuan ini menyediakan pengesahan yang kuat dan unik dari hierarchical formation sebagaimana yang ditunjukkan baik pada kedua pembentukan galaksi dan gugusan.

“Bintang pada galaksi ini sudah tua sehingga kita harus memutuskan bahwa penggabungan baru-baru ini tidak akan menciptakan bintang generasi baru,” tutur Tran. “Kebanyakan bintang dalam galaksi ini lahir setidaknya 7 milliar tahun lalu.”

Tim ini terdiri oleh Kim-Vy H. Tran (Institut Fisika Teoritik Universitas Zurih, Swiss), John Moustakas (Universitas New York, AS), Anthony H. Gonzales dan Stefan J. Kautsch (Universitas Florida, Gainesville, AS), dan Lei Bai dan Dennis Zaritsky (Obsevatorium Steward, Universitas Arizona, AS). Hasil penelitian yang dipresentasikan disini, telah dipublikasikan di dalam Astrophysical Journal Letters: “The Late Stellar Assembly Of Massive Cluster Galaxies Via Major Merging”, oleh Tran et al. (The Epoch Times/den)

(Sumber : Erabaru.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post

Related Posts with Thumbnails